Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.
(Roma 8:25)
Orang Yang Bahagia - Ibu hamil (bumil) adalah perempuan yang bahagia. Ia harus menanti selama sembilan bulan untuk melahirkan buah hatinya. Ia belum melihat anaknya, tetapi ia menjaga si anak dalam kandungannya dengan penuh harap. Ia berusaha memberikan nutrisi yang terbaik. Meskipun bumil harus menjaga diri, menjaga makanan, memilih aktivitas demi bayi, bumil tidak bersusah hati. Ia berharap anaknya akan lahir di kemudian hari. Jerih payah selama mengandung dan kesakitan saat melahirkan akan terbayarkan dengan kelahiran seorang bayi.Selama masih ada di dunia yang fana ini, penderitaan akan terus ada. Namun, anak-anak Allah yang menderita di dunia ini mengharapkan sesuatu yang belum dilihat. Karena itu, anak-anak Allah menanti dengan tekun kemuliaan yang kelak akan dinyatakan oleh Allah. Pengharapan tersebut tidak akan mengecewakan karena Allah selalu menepati janji-Nya. Karena itu, anak-anak Allah harus sabar dan tekun menantikan penggenapan harapan. Bukan dengan keluh kesah, melainkan dengan penuh sukacita. Karena kita tahu, Allah bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.
Pengharapan anak-anak Allah tidak akan mengecewakan. Kita yang berharap akan kemuliaan dari Allah kelak akan menerimanya. Karena itu, belajarlah dari bumil yang sekalipun mengalami kesusahan, ia menjadi orang bahagia karena ia memiliki pengharapan yang kuat. Begitu juga dengan kita. Jadilah orang bahagia dan penuh sukacita di tengah segala penderitaan kita karena kelak Tuhan akan menggenapi pengharapan kita. Teruslah memiliki pengharapan dalam Tuhan dan nantikan penggenapannya dengan penuh sukacita.
1. Apa yang dinantikan oleh anak-anak Allah?
2. Bagaimana Anda menghadapi penderitaan dalam dunia?
Pokok Doa: Kaum muda penuh pengharapan dan sukacita sekalipun menderita.
Dikutip dari renungan kaum muda - yfc, edisi 7 april 2015
Belum ada tanggapan untuk "Renungan Harian - Orang Yang Bahagia - 7 april 2015"
Post a Comment